Langsung ke konten utama

Sahabat Nabi Bisa mendengar Siksa Kubur

Alam kubur adalah alam ghaib yang tidak semua makhluk yang bisa mendengar keadaannya. Didalam hadits dikatakan bahwa para jin dan manusia tidak bisa mendengar siksa kubur. Kecuali para binatang. Karena ada hadist Nabi yang menyatakan yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Nabi bersabda “Yahudi di adzab dikuburannya dengan adzab yang dapat didengar oleh binatang ternak". Namun seorang sahabat Nabi yang satu ini tergolong istimewa. Padahal beliau tidak termasuk sahabat yang mashur dikalangan sahabat. Dialah Ya’la bin Marrah sahabat nabi yang bisa mendengar siksa kubur. Beliau bisa mendengar jeritan dan siksa kubur yang begitu dahsyatnya, padahal binatang aja kalo diletakkan disamping kuburan orang yang baru meninggal, binatang itu bisa njingkrak-ngjingkrak ketakutan. Bahkan bisa gila. Namun yang pasti Hanya orang-orang tertentu sajalah yang diberi kelebihan oleh Allah SWT untuk mendengar siksa kubur. Salah satunya adalah sahabat Nabi yang sangat saleh dan setia ini, yaitu Ya’la bin Marrah. Ya’la bin Marrah adalah sosok sahabat Rasul SAW yang taat beribadah, zuhud terhadap dunia seperti para sahabat yang lainnya. Dan selalu istiqomah dalam menjalankan ibadah. Selain itu Ya’la sangat setia kepada Allah SAW dan RasulNya. Ya’la Mendengar Siksa Kubur. Suatu ketika Ya’la mendampingi Rasulullah SAW dalam bepergian. Dia berjalan bersama Rasulullah SAW melintasi area pemakaman. Saat itulah Ya’la mendengar suara kesakitan dari area pemakaman. Pada awalnya beliau menahan dirinya untuk tidak menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah SAW yang berada di sampingnya. Namun, karena penasaran yang amat sangat, dia pun angkat bicara. “Ya Rasulullah, aku mendengar rintihan kesakitan dari alam kubur,” kata Ya’la. “Apakah engkau juga bisa mendengarnya wahai Ya’la?” tanya Rasulullah SAW. “Benar, ya Rasulullah,” jawab Ya’la. Hal ini ditanyakan Rasulullah kepada Ya’la, karena tak semua semua orang mampu mendengarnya, termasuk sahabatnya yang lain. Kemudian Rasulullah SAW berkata, “Sesungguhnya ia sedang disiksa karena hal yang sepele.” Mendengar perkataan Rasulullah SAW tersebut, Ya’la menjadi semakin penasaran. Dia pun menanyakan apa penyebab orang tersebut disiksa sangat pedih hingga dia mampu mendengar jeritan itu. “Ya Rasulullah, apa hal sepele itu?” tanya Ya’la. “Adu domba dan kencing,” jawab Rasulullah SAW. Itulah kisah yang tentang sahabat nabi yang bernama Ya’la bin Marrah yang bisa mendengar suara Siksa Kubur. Kisah ini adalah riwayat Imam Baihaqi. Semoga kisah ini mengingatkan kita untuk lebih mendekatkan diri Kepada Allah SWT. Dan berupaya untuk menjauhi dua perkara tersebut, yang membuat celaka di alam kubur.

Postingan populer dari blog ini

Hikmah Dibalik Kisah Nyata Alam Kubur Orang Pelit

Kisah Nyata Alam Kubur terkenal di tengan masyarakat, terutama bagi mereka yang percaya bahwa jenazah sedang mendapat siksa. Simaklah penjelasannya! Semoga ada hikmah dibaliknya yang bisa kita ambil. Setiap yang hidup pasti mengalami mati. Islam meyakini adanya kehidupan setelah kehidupan di dunia ini. Sebelum kita menuju tempat kembali yang abadi, yakni surga atau neraka, maka kita harus melewati alam kubur terlebih dahulu. Beberapa kisah nyata alam kubur yang ada di sekitar kita. Simaklah kisah berikut ini yang WEBIslami.com sampaikan untuk anda! Kisah Nyata Alam Kubur Orang Pelit Sebuah hadits menjelaskan bahwa terdapat tiga perkara yang akan membinasakan Iman, yakni mengikuti hawa nafsu, Ujub, dan pelit. Syaikh Manna’ Khalil Al-Qattan Rahimahullah pernah menyaksikan bahwa sikap pelit membuat seseorang mendapatkan siksa di alam kuburnya. Semasa kecilnya, Syaikh Manna’ menjadi anak yang ‘nakal’. Kenalakan ini membawanya mengalami cerita kisah nyata alam kubur. Di suatu kampung,

Nino Nurmadi, S.Kom

ninonurmadi .com, Allah SWT , Muhammad ﷺ , Nino Nurmadi , S.Kom    Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S

Nino Nurmadi , S.Kom Ajaibnya Bangun Pagi Subuh Dhuha Dan Mengaji Di Pagi Hari

  Nino Nurmadi , S.Kom  Ajaibnya Bangun Pagi Subuh Dhuha Dan Mengaji Di Pagi Hari Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S